Headlines

14 Laporan Bencana Selesai Dilakukan Intervensi

trimedianews.com – Kota Bogor.Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor telah melakukan intervensi terhadap laporan bencana di Kota Bogor. 

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatullah, mengatakan sejak Minggu (2/3/2025) pukul 07.30 WIB hingga Senin (3/3/2025) pukul 04.46, terdapat 14 kejadian bencana di Kota Bogor. 

“Hingga dini hari tadi, laporan yang masuk telah di-assessment (intervensi). Bencana yang terjadi di antaranya tanah longsor, atap rumah ambruk, banjir lintasan, pohon tumbang, dan tembok ambruk,” ujarnya. 

Untuk meminimalisir dampak bencana, petugas telah dikerahkan di berbagai titik lokasi rawan bencana di Kota Bogor. 

Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, juga terus memantau perubahan dan status tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Ia juga telah memberikan imbauan atau peringatan dini agar warga yang tinggal di bantaran sungai waspada dan siap siaga. 

“Debit air Ciliwung mengalami peningkatan, untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat yang ada di bantaran Ciliwung untuk waspada. Khususnya untuk warga Jakarta, kemungkinan limpasan air ini akan tiba di wilayah Jakarta sekitar pukul 06.30 pada Senin (3/3/2025) pagi,” ujar Dedie A. Rachim, malam tadi. 

Untuk itu, ia juga terus memantau situasi dan kondisi debit air di Katulampa dan berharap ke depan curah hujan yang ada di hulu berkurang sehingga tidak menimbulkan potensi banjir di wilayah sekitar Bogor maupun Jakarta. 

Di lokasi terpisah, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor juga melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengurangi dampak bencana. 

Di Kampung Bebek, RT 002/010, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, petugas Pemadam Kebakaran mengevakuasi seorang lansia bernama Paroh saat terjadi luapan air Sungai Ciliwung. 

Danru Regu 1 Damkar Pos Cibuluh, Agus Kurniawan, mengatakan bahwa saat mendatangi lokasi, ia melihat debit air mulai naik dan melintasi permukiman warga. 

“Iya, ketika debit air naik, kami melihat ada lansia. Kemudian kami bujuk untuk dievakuasi karena air sudah merendam teras depan rumah warga,” kata Agus. 

Setelah dibujuk, Nenek Paroh pun bersedia dievakuasi ke tempat yang lebih aman. 

“Kemudian kami gendong Nenek Paroh dan mengevakuasinya ke rumah warga sekitar yang jauh dari potensi banjir maupun longsor. Alhamdulillah, sekarang sudah aman dan sudah dievakuasi,” ujarnya.




(Dody)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *