trimedianews.com – Jakarta.Presiden Donald Trump mengumumkan pada hari Sabtu (21/6/2025) bahwa militer AS telah melakukan serangan terhadap tiga situs nuklir di Iran, secara langsung bergabung dengan upaya Israel untuk melemahkan program nuklir negara tersebut. Langkah ini dianggap sebagai risiko besar yang dapat memicu konflik regional yang lebih luas, seperti dilansir RT.com, bbc.com, dan apnews.
Donald Trump telah mengumumkan bahwa pasukan Amerika telah melakukan serangan udara skala besar yang menargetkan tiga fasilitas nuklir Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan, dalam sebuah pernyataan di platform Truth Social miliknya.“We have completed our very successful attack on the three Nuclear sites in Iran, including Fordow, Natanz, and Esfahan,” Trump wrote. “All planes are now outside of Iran air space. A full payload of BOMBS was dropped on the primary site, Fordow. All planes are safely on their way home.”
Ia memuji operasi militer tersebut, dan menambahkan: “Congratulations to our great American Warriors. There is not another military in the World that could have done this. NOW IS THE TIME FOR PEACE! Thank you for your attention to this matter.”
Serangan ini terjadi setelah lebih dari seminggu serangan Israel yang bertujuan untuk menghancurkan pertahanan udara Iran dan kemampuan misil ofensifnya, serta merusak fasilitas pengayaan nuklir. Dalam pernyataannya, Trump mengatakan, “Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses pada tiga situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan.”
Trump menyatakan bahwa pesawat pembom B-2 stealth digunakan dalam operasi tersebut, tetapi tidak merinci jenis bom yang dijatuhkan. Pentagon dan Gedung Putih belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai operasi itu.
Risiko Perluasan Konflik
Keputusan untuk terlibat langsung di Iran membawa risiko besar, karena Iran telah berjanji untuk membalas jika AS terlibat dalam serangan Israel. Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan bahwa intervensi AS akan menjadi “resep untuk perang total di wilayah ini.”
Trump, yang sebelumnya berjanji untuk menghindari keterlibatan AS dalam konflik luar negeri yang mahal, menyatakan bahwa ia tidak tertarik untuk mengirimkan pasukan darat ke Iran.
Dampak dan Reaksi
Serangan tersebut telah menewaskan setidaknya 430 warga sipil di Iran sejak Israel mulai menyerang. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan bahwa serangan terhadap Iran akan mengakibatkan “kerusakan yang tidak dapat diperbaiki” bagi AS.
Sementara itu, Israel mempersiapkan kemungkinan perang yang berkepanjangan, dan pasukan Houthi yang didukung Iran di Yaman mengancam akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal AS di Laut Merah jika keterlibatan AS berlanjut.
Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri AS terhadap Iran dan dapat memiliki konsekuensi yang luas di kawasan Timur Tengah. Trump tampaknya telah memperhitungkan bahwa operasi militer Israel telah melemahkan posisi Iran, menciptakan peluang untuk merusak program nuklirnya secara permanen.
Dengan situasi yang terus berkembang, perhatian dunia kini tertuju pada kemungkinan dampak dari keterlibatan langsung AS dalam konflik ini.
(Fhirman)