Diasuh oleh: Supriantona Siburian S.H and Partners
trimedianews.com – Bogor.Kriminologi adalah studi tentang kejahatan, pelaku kejahatan, dan respons masyarakat terhadap kejahatan. Dalam kriminologi, terdapat berbagai teori yang berusaha menjelaskan penyebab kejahatan dan perilaku kriminal. Berikut adalah beberapa teori utama dalam kriminologi beserta penjelasannya.
1. Teori Psikologi Kriminal
Teori ini berfokus pada aspek psikologis individu yang terlibat dalam perilaku kriminal. Faktor-faktor seperti gangguan mental, trauma masa kecil, dan karakteristik kepribadian dianggap memengaruhi kecenderungan seseorang untuk melakukan kejahatan. Misalnya, beberapa peneliti berpendapat bahwa individu dengan gangguan kepribadian antisosial lebih mungkin terlibat dalam tindakan kriminal.
2. Teori Sosiologi Kriminal
Teori ini menekankan pentingnya faktor sosial dan lingkungan dalam membentuk perilaku kriminal. Teori strain, yang pertama kali diajukan oleh Robert K. Merton, berargumen bahwa ketidakmampuan individu untuk mencapai tujuan sosial yang diinginkan dapat menyebabkan mereka melakukan kejahatan. Selain itu, teori kontrol sosial menunjukkan bahwa kurangnya ikatan sosial dapat meningkatkan risiko perilaku kriminal.
3. Teori Biologis
Teori biologis berfokus pada faktor genetik dan fisiologis yang mungkin berkontribusi pada perilaku kriminal. Beberapa peneliti menganggap bahwa predisposisi genetik, seperti kecenderungan terhadap agresi, dapat memengaruhi perilaku individu. Namun, teori ini sering menuai kritik karena dianggap mengabaikan faktor lingkungan.
4. Teori Pembelajaran Sosial
Teori ini, yang dikembangkan oleh Albert Bandura, berargumen bahwa perilaku kriminal dipelajari melalui interaksi sosial. Individu dapat mengadopsi perilaku kriminal jika mereka dikelilingi oleh orang-orang yang melakukan tindakan tersebut. Proses imitasi dan reinforcement berperan penting dalam pembentukan perilaku ini.
5. Teori Labeling
Teori ini menyatakan bahwa ketika seseorang diberi label sebagai pelanggar hukum, mereka mungkin menerima stigma sosial yang memengaruhi perilaku mereka di masa depan. Proses labeling dapat menyebabkan individu merasa teralienasi dan mendorong mereka untuk terlibat lebih jauh dalam kejahatan karena mereka merasa tidak diterima oleh masyarakat.
Teori-teori kriminologi memberikan wawasan penting tentang penyebab kejahatan dan perilaku kriminal. Masing-masing teori memiliki kelebihan dan keterbatasan, dan sering kali kombinasi dari beberapa teori yang lebih tepat dalam memahami fenomena kriminal.
Referensi
- Merton, R. K. (1938). Social Structure and Anomie. American Sociological Review.
- Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Prentice Hall.
- Hirschi, T. (1969). Causes of Delinquency. University of California Press.
- Raine, A. (1993). The Psychopathology of Crime: Criminal Behavior as a Clinical Disorder. Academic Press.
Artikel ini memberikan pandangan umum tentang teori kriminologi dan dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.
(Fhirman)