Desas Desus Koalisi ‘Gemuk’ Dedie-Jenal, Yang Tak Baik – Baik Saja

trimedianews.com – Kota Bogor.Berangkat dengan mengendarai koalisi partai politik (Parpol) ‘gemuk’ serta bejibunnya dukungan relawan, rupanya tak lantas membuat Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota – Wakil Wali Kota Dedie A Rachim – Jenal Mutaqin sepenuhnya bahagia dalam mengarungi Pilkada Kota Bogor 2024.

Beberapa pekan yang lalu, dilansir dari media Folitik.com, acap kali mendengar desas-desus adanya friksi yang terjadi di internal gerbong koalisi parpol dan tim pemenangan paslon no urut 3 itu.

Kisruh yang terjadi kerap kali seputar ego personal hingga berebut agenda sosialisasi yang harus didatangi Dedie atawa Jenal.

Dari informasi yang didapat, di lingkaran paslon nomor urut 3 mengatakan, saat ini ada lebih dari tiga ‘faksi’ yang acap kali berebut Dedie. Masing-masing dari mereka memang memiliki histori kedekatan yang berbeda.

“Ada tim lama terdiri dari orang-orang yang mengawal kang Dedie sejak saat jadi wakil, lalu ada beberapa orangnya kang Bima, kemudian koalisi parpol yang didominasi para ketua,” tuturnya.

“Itu belum ditambah beberapa ketua relawan atau paguyuban. Mereka sering mencari validasi untuk mendapat pengakuan bahwa dialah orang terdekatnya kang Dedie,” sambungnya.

Persoalan tak sampai di situ. Sebab Jenal sendiri juga membawa rombongan yang perlu ditempatkan di posisi strategis dalam tim pemenangan. Menjadi runyam ketika hal itu tak kesampaian. Terbukti Ketua Tim Pemenangan paslon berjargon ‘Bogor Beres’ ini sempat berubah-ubah. Dimana awalnya tongkat komando itu dipegang pentolan PAN, Safrudin Bima, lalu berganti ke Ketua DPD PAN Kota Bogor, Bedjo Santoso kemudian beralih lagi ke Ketua DPC Gerindra Kota Bogor Sopian Ali Agam.

“Sebelumnya justru bukan Pak Bedjo, melainkan bang SB (Safrudin Bima). Namun bang SB memilih mundur karena tak ingin masuk ke dalam konflik kepentingan banyak pihak,” ungkap sumber.

Diketahui, pasangan Dedie – Jenal relatif mudah dalam mendapatkan tiket rekomendasi dari parpol ketimbang paslon lainnya. Mereka juga jadi kontestan pertama yang mendaftarkan diri ke KPU Kota Bogor. Itu bukan tanpa alasan. Dedie memiliki magnet tersendiri karena posisinya sebagai petahana. Itu ditopang dengan elektabilitasnya yang sejauh ini masih mengungguli calon lainnya.

Sekitar dua pekan lalu, sambung sumber, Jenal dikabarkan sempat ‘baper’ dengan situasi ini. Ia bahkan sempat menumpahkan kegundahannya itu dengan menulis status bernada satire via nomor Whatsapp-nya.
“Isi statusnya kurang lebih dia merasa tidak diorangin,” cetusnya.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Ketua Pemenangan Paslon no 3, Sopian Ali Agam membantah semua rumor tersebut.
“Tidak ada konflik, semua berjalan lancar,” ujarnya singkat.

Senada, Sekretaris Tim Pemenangan Fery Dermawan pun menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar sama sekali. Gerbong paslon Dedie-Jenal saat ini sangat solid. Baik itu tim pemenangan dari partai koalisi maupun relawan.

“Kedua, sama sekali tidak ada konflik kepentingan di dalam tim pemenangan kita, karena sekarang ini fokus kepentingannya hanya satu, memenangkan paslon Dedie-Jenal,” jelasnya.

“Kami ingin mengajak semuanya untuk bersama-sama kita jalani Pilkada dengan cara-cara yang baik, luruskan niat karena tujuan akhirnya adalah bagaimaan menyejahterakan masyarakat Kota Bogor, Pilkada tanpa kampanye hitam dan hoax,” paparnya.




(ddy)
Sumber :
Folitik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *