trimedianews.com – Kota Bogor.Sejumlah tokoh dan aktivis Islam yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Aswaja mendatangi kantor DPRD Kota Bogor pada Rabu (6/7/2025) untuk melakukan audensi. Kunjungan tersebut bertujuan menyampaikan kekhawatiran masyarakat Kota Bogor terhadap ormas PWI-LS (Perjuangan Wali Songo Indonesia-Laskar Sabilillah) yang dikhawatirkan akan memicu konflik di tengah masyarakat.
Ustadz Asep Abdul Qodir, selaku ketua Aliansi Umat Islam Aswaja, menjelaskan bahwa kedatangan mereka merupakan langkah untuk mengekspresikan kekhawatiran terkait keberadaan PWI-LS. “Kita semua tahu mereka menebarkan kebencian dan rasisme di Indonesia. Sementara kita adalah bangsa yang menjunjung tinggi kebinekaan dan menghormati segala perbedaan. Mereka justru menabuh genderang kebencian, yang jelas melanggar prinsip-prinsip pilar bangsa,” tegas Ustadz Asep, saat dihubungi trimedianews.com.
Lebih lanjut, Ustadz Asep mengingatkan bahwa tindakan tersebut tidak sejalan dengan ajaran Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Ia menekankan, “Wali Songo datang ke Indonesia dengan lembut dan damai. Kami meminta DPRD Kota Bogor untuk mengeluarkan surat rekomendasi kepada MUI Kota Bogor agar menerbitkan surat edaran penolakan terhadap PWI-LS di Kota Bogor.”
Kegiatan audensi tersebut diterima oleh Ketua DPRD Kota Bogor, Dr. H. Adityawarman Adil, S.Si, M.Si. Dalam pertemuan tersebut, aspirasi yang disampaikan oleh Aliansi Umat Islam Aswaja diterima dengan baik dan akan ditindaklanjuti bersama FORKOPIMDA Kota Bogor.
Dalam kesempatan itu, juga diserahkan satu berkas penolakan yang ditandatangani dan distempel oleh berbagai lembaga, termasuk Pondok Pesantren, Majlis Taklim, Ormas dan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) dari enam kecamatan se-kota Bogor. Penolakan ini menunjukkan dukungan luas dari berbagai komunitas terhadap upaya menjaga kerukunan dan perdamaian di tengah masyarakat.
Dengan langkah ini, Aliansi Umat Islam Aswaja berharap dapat mencegah potensi gesekan dan konflik yang mungkin ditimbulkan oleh keberadaan ormas yang dianggap meresahkan.
(Fhirman)