Ustad.Asep Abdul Qodir, Ketua Front Persaudaraan Islam Bogor.

trimedianews.com – Bogor.Ramai beredar informasi akan adanya kegiatan Jamaah Ahmadiyah  Indonesia di bulan Desember 2025 ini, Ustadz Asep Abdul Qodir, Ketua Front Persaudaraan Islam (FPI) Bogor, mengungkapkan keprihatinannya mengenai keberadaan jemaat Ahmadiyah di Kota dan Kabupaten Bogor. Ia menekankan bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2011, segala aktivitas Ahmadiyah adalah ilegal dan bertentangan dengan akidah umat Islam saat  dhubungi melalui WhatsApp pada Rabu (3/12/2025).

Penegasan Penolakan

“Keberadaan Ahmadiyah jelas bertentangan dengan akidah Islam dan juga dengan hukum negara,” ujar Ustadz Asep. Dia menegaskan bahwa tidak seharusnya ada kegiatan Ahmadiyah di wilayah ini, karena hal tersebut dapat memicu ketegangan di masyarakat.

Ustadz Asep menambahkan, “Kami menolak dengan keras segala bentuk kegiatan Ahmadiyah, tanpa terkecuali. Kami mengingatkan pemerintah untuk segera mengambil tindakan tegas.”

Tindakan Tegas Diharapkan dari Pemerintah

Ia juga mengharapkan aparat pemerintah, baik dari Pemkot maupun Pemda, untuk bersikap tegas. “Kami meminta Forkopimda untuk memastikan bahwa tidak ada kegiatan Ahmadiyah yang kembali muncul di Bogor, baik di kota maupun di kabupaten,” tegasnya.

Ustadz Asep juga menyatakan kekhawatirannya bahwa jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, umat Islam di Bogor mungkin akan melakukan tindakan sendiri, yang bisa berujung pada konflik. “Kami ingin menghindari kejadian-kejadian kekerasan yang pernah terjadi,” tambahnya.

Saran untuk Mencegah Kekerasan

Ustadz Asep percaya bahwa langkah tegas dari pemerintah dapat mencegah bentrokan. “Jika pemerintah bertindak sesuai hukum, maka tidak akan ada kekerasan dari masyarakat terhadap Ahmadiyah,” jelasnya. Ia menegaskan pentingnya kerjasama antara umat Islam dan pemerintah untuk menjaga perdamaian dan ketertiban.

“Sebagai umat Islam, kami akan terus menolak keras segala kegiatan yang dilakukan oleh Ahmadiyah, tidak peduli dengan nama atau atribut yang mereka gunakan,” tutup Ustadz Asep.

Dengan pernyataan ini, terlihat bahwa penolakan terhadap Ahmadiyah di Bogor merupakan refleksi dari kepedulian terhadap akidah dan keselamatan masyarakat, serta harapan akan keberlangsungan kehidupan harmonis di daerah tersebut.

(Fhirman, Abdullah)

Tinggalkan Balasan