FPI Banten Tolak Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2

trimedianews.com-Serang,Banten.Front Persaudaraan Islam (FPI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi Banten menolak keras Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2. Penolakan tersebut disampaikan melalui pernyataan sikap DPD FPI Banten yang dibacakan oleh Imam DPD FPI Banten, KH Muhammad Fakhrurrozi, pada sebuah aksi demonstrasi, pada Senin (23/12/2024) di kantor Pemerintahan Provinsi Banten.

Dalam pernyataan sikapnya, FPI Banten mengemukakan enam poin penting. Pertama, mereka menyatakan dukungan penuh terhadap seruan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat terkait jihad melawan kemunkaran. Kedua, mereka mendesak pemerintah untuk mencabut status PSN PIK 2 karena dianggap merugikan rakyat dan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ketiga, mereka mendukung Presiden Prabowo Subianto untuk melepaskan diri dari PSN PIK 2.

Keempat, FPI Banten mengecam keras upaya intimidasi rakyat oleh sekelompok orang yang diduga dibayar untuk mengintimidasi rakyat. Kelima, mereka kembali mendukung Prabowo Subianto untuk menyelenggarakan pembangunan nasional yang inklusif dan berpihak kepada seluruh rakyat. Keenam, mereka menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya warga Banten, untuk menjaga tanah tumpah darahnya dan melawan segala bentuk ketidakadilan, termasuk perampasan tanah rakyat.

Penyerahan pernyataan sikap DPD FPI Banten oleh KH.M.Fakhrurrozi selaku Imam Daerah DPD FPI Banten Kepad Pejabat Gubernur dan DPRD Banten, pada Senin (23/12/2024)

Aksi demonstrasi tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk pejabat Gubernur dan perwakilan dari DPRD Provinsi Banten, Muhsinin. KH Fakhrurrozi dalam sambutannya berharap agar Allah SWT senantiasa melindungi bangsa Indonesia dari segala macam bahaya.

Pernyataan sikap DPD FPI Banten ini menjadi sorotan karena menunjukkan penolakan yang tegas terhadap proyek PIK 2. Mereka menekankan pentingnya perlindungan terhadap rakyat dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pelaksanaan proyek pembangunan nasional.

(Fhirman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *