trimedianews.com Kota Bogor.Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Bogor menyampaikan keprihatinan dan penyesalan mendalam atas insiden pembubaran kegiatan retreat pelajar Kristen yang terjadi di Kampung Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat, 27 Juni 2025 sekitar pukul 14.00 WIB.
Kegiatan ibadah tersebut dibubarkan secara paksa oleh sekelompok warga dengan alasan perizinan. Bahkan, diduga terjadi tindakan pengrusakan dan intimidasi terhadap para peserta yang sebagian besar adalah pelajar.
GAMKI Bogor menilai tindakan tersebut sebagai bentuk nyata intoleransi yang tidak hanya melukai semangat kebhinekaan, tetapi juga melanggar hak konstitusional setiap warga negara dalam menjalankan keyakinan dan agamanya.
“Peristiwa ini bukan hanya mencoreng nilai-nilai toleransi, tapi juga merupakan pelanggaran serius terhadap hak kebebasan beragama sebagaimana dijamin dalam Pasal 28E ayat (1) dan Pasal 29 UUD 1945,” tegas GAMKI Bogor dalam pernyataan resminya, Minggu (29/6).
Dalam pernyataan sikapnya, GAMKI Bogor menyampaikan lima poin penting:
- Mengutuk keras tindakan pembubaran ibadah yang mencerminkan sikap intoleransi dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan konstitusi negara.
- Mendesak aparat penegak hukum dan pemerintah daerah untuk mengusut tuntas insiden ini, menindak pelaku, dan menjamin keamanan kegiatan keagamaan di wilayah manapun di Indonesia.
- Mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan regulasi tentang kebebasan beragama berjalan adil dan tidak diskriminatif.
- Mengajak seluruh elemen masyarakat dan tokoh lintas iman untuk menjaga kerukunan serta tidak terprovokasi oleh narasi yang memecah persatuan.
- Menegaskan bahwa kegiatan ibadah bukanlah ancaman, melainkan cerminan nilai-nilai kedamaian dan spiritualitas warga negara.
GAMKI Bogor menutup pernyataannya dengan mengajak semua pihak untuk merawat Indonesia sebagai rumah bersama. “Negara ini tidak akan besar karena satu golongan, tetapi karena semua rakyatnya dilindungi, termasuk dalam hal beribadah dengan damai dan tanpa tekanan.”
Sumber : Andry Simorangkir, Sekretaris DPD GAMKI Bogor
(Fhirman)