trimedianews.com – Jakarta.Pada hari kesembilan konflik yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Iran dan Israel, Iran meluncurkan gelombang serangan ke-18 dalam Operasi ” True Promise 3″. Serangan ini menargetkan posisi militer di dalam wilayah Israel, termasuk Bandara Ben Gurion dan pusat logistik militer Israel, seperti di lansir dari kantor berita Wanaen.com pada Sabtu (21/6/2025).
Menurut pernyataan resmi dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), operasi ini melibatkan penggunaan drone tempur dan bunuh diri Shahed-136, serta rudal balistik yang dipandu. Drone tersebut beroperasi dalam formasi berkoordinasi, berhasil mengatasi sistem pertahanan Israel.
Kerusakan dan Korban
Laporan dari Kepala Darurat Iran menyatakan bahwa serangan Israel telah merusak 7 ambulans dan melukai 14 teknisi medis darurat, beberapa di antaranya mengalami cedera parah. Sejak awal agresi Israel, lebih dari 430 warga sipil Iran dilaporkan tewas dan lebih dari 3.500 terluka.
Dukungan Global untuk Iran
Di seluruh dunia, demonstrasi dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada Iran. Di Kuala Lumpur, Malaysia, ratusan Muslim berkumpul di depan Kedutaan AS untuk menunjukkan solidaritas terhadap Iran dan Palestina. Negara-negara lain, termasuk Irak, Lebanon, dan Yaman, juga menyatakan dukungan mereka.
Tindakan Diplomatik Iran
Seiring dengan gelombang serangan ini, Iran mengintensifkan upaya diplomatiknya. Iran mengajukan keluhan resmi kepada Dewan Keamanan PBB terkait tindakan yang dianggapnya “politisi” oleh Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi. Menteri Luar Negeri Iran juga melakukan perjalanan ke Istanbul untuk menghadiri pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), bertujuan mendapatkan dukungan dari negara-negara Muslim.
Penangkapan di Iran
Di dalam negeri, polisi Iran menangkap 22 individu di Provinsi Qom dengan tuduhan spionase untuk Israel, sementara sembilan orang lainnya ditangkap di Bushehr karena menyebarkan disinformasi dan mendukung Israel.
Konflik ini menunjukkan peningkatan ketegangan di kawasan dan menunjukkan keterlibatan Iran dalam upaya militer dan diplomatik.
(Fhirman)