trimedianews.com – Kota Bogor.Aktivis yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Peduli (KPP) Bogor Raya, menggelar aksi unjuk rasa, di Kejaksaan Negeri Kota Bogor, Jalan Raya Djuanda, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mereka meminta kasus penggunaan penyertaan modal sebesar Rp 35.519.390.000 harus diungkap.
“Penyertaan modal tersebut, kepada Perumda Transpakuan Jaya pada tahun anggaran 2015–2016, harus segera dibongkar oleh kejaksaan dan diusut tuntas dugaan penyimpangan dan kerugian negara,” kata Ketua KPP Bogor Raya, Beni Sitepu, Jumat 20 Juni 2025.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Bogor harus bertanggungjawab, terkait tidak berjalannya Perumda Transpakuan Jaya, untuk memanggil dan memeriksa seluruh pejabat termasuk direksi BUMD, terkait pengadaan aset.
“Kami minta berkaitan dengan ini, untuk memanggil pejabat terkait dan direksi mengenai pengadaan aset,” ujar dia.
Bukan hanya itu, banyak bangkai kendaraan yang terbengkalai, mulai dari kendaraan bus Transpakuan, mobil derek yang saat ini sudah terbengkalai.
“Jadi banyak bangkai kendaraan yang terbengkalai, hal ini seharusnya walikota Bogor bertanggungjawab,” tegas dia.
Menurutnya, dengan kondisi seperti ini, harusnya adanya laporan keuangan penyertaan modal secara transparan ke publik.”Harus transparansi mengenai laporan keuangan tersebut, namun, hingga saat ini belum terlihat,” tukas dia.
Dalam aksi ini, para mahasiswa melakukan pernyataan sikap. “Kami hadir hari ini untuk menyuarakan keresahan masyarakat Bogor. Dana Rp35,5 Miliar bukan angka kecil. Rakyat berhak tahu ke mana uang itu digunakan. Jika tidak direspons, kami akan kembali turun dengan jumlah yang lebih besar,” pungkas dia.
Dalam aksinya, massa membawa spanduk, poster, dan alat pengeras suara sambil meneriakkan tuntutan agar pihak kejaksaan segera mengusut tuntas dugaan penyimpangan dana tersebut.
(Wawan.S)