Ilustrasi

trimedianews.com – Jakarta.Lembaga Center for Budget Analysis (CBA) menilai penunjukan Pamitra Wineka eks CEO TaniHub sekaligus Presiden TaniFund sebagai Komisaris Independen PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) merupakan bukti nyata lemahnya filter Kementerian BUMN.

Hal ini muncul di tengah gejolak nasional, mahasiswa kembali turun ke jalan, driver ojol mengepung DPR, rakyat kecil menjerit menghadapi beban hidup yang makin berat.

Ironisnya, di saat publik menuntut keadilan sosial dan perbaikan ekonomi, pemerintah justru mempertontonkan pengelolaan BUMN yang sarat kompromi dan moral hazard. Tidak heran jika gelombang ketidakpercayaan rakyat semakin besar, karena pemerintah lebih sibuk memberi kursi empuk kepada elite bermasalah ketimbang menyelesaikan persoalan riil masyarakat.

” Bagaimana mungkin figur yang terhubung dengan startup bermasalah dan menimbulkan kerugian investor justru mendapat kursi strategis di perusahaan pelat merah sektor vital?.” Ketiadaan sistem blacklist bagi tokoh bermasalah bukan hanya kelalaian administratif, tetapi juga bentuk pembiaran terhadap praktik rotasi pejabat bermasalah yang kian marak di BUMN, ungkap Koordinator CBA Jajang Nurjaman, dalam siaran pers yang diterima trimedianews.com, Sabtu (30/08/2025).

CBA mendesak DPR dan pemerintah menghentikan praktik pengangkatan figur bermasalah di BUMN.” Fenomena ini bukan sekadar persoalan teknis, melainkan potret nyata hilangnya keberpihakan negara kepada rakyat.

” Jika DPR hanya menonton tanpa sikap tegas, maka aksi mahasiswa dan driver ojol akan terus bermunculan sebagai bentuk perlawanan moral. Momentum ini seharusnya dijadikan pijakan untuk melakukan evaluasi total tata kelola BUMN, memperkuat pengawasan, dan mengembalikan orientasi kebijakan publik pada kepentingan rakyat, bukan elite semata,” pungkas Jajang.

(Dody)

Tinggalkan Balasan