Kritik Pedas Habib Iye Terhadap PJ Bupati Bogor : Pendidikan di Pesantren Justru Mencetak Generasi Unggul !

Habib Iye Al Jufri (Dok.Istimewa)

trimedianews.com-Kab.Bogor.Habib Iye Al Jufri, salah seorang aktivis Islam Kabupaten Bogor, mengecam pernyataan Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri pada (1/2/2025) yang menyebut bahwa rendahnya Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Bogor disebabkan oleh banyaknya siswa yang memilih untuk masuk pondok pesantren. Menurutnya, pernyataan ini menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap peran penting pendidikan agama dalam pembentukan karakter dan akhlak generasi muda, saat dihubungi trimedianews.com, Senin (3/2/2025)

Habib Iye menjelaskan, “Pondok pesantren bukanlah penghalang bagi pendidikan, melainkan merupakan lembaga yang memberikan pendidikan holistik. Banyak santri yang setelah menempuh pendidikan di pesantren melanjutkan studi ke perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri.” Selain itu, bila kita lihat bagaimana peran para santri dan pesantren dalam merebut kemerdekaan di Indonesia pada masa penjajahan, di mana para santri ikut menumpahkan darah untuk negeri ini,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa anggapan bahwa siswa yang masuk pesantren adalah penyebab rendahnya RLS adalah pandangan yang sempit. “Sebaliknya, pendidikan di pesantren justru dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kami mendesak pemerintah untuk lebih menghargai keberadaan pesantren sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Saya menuntut agar PJ Bupati meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya kepada para ulama yang mengelola Pondok Pesantren, dan bila tidak bertanggung jawab dengan statementnya kami akan datang berbondong-bondong grudug Pemda Kabupaten Bogor,” tegasnya.

Pandangan pemerintah pusat mengenai pondok pesantren sendiri sangat positif. Kementerian Agama Republik Indonesia menyatakan bahwa pondok pesantren merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren melalui berbagai program, seperti peningkatan kurikulum, pelatihan bagi pengasuh, serta dukungan dana untuk pengembangan fasilitas. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat mengakui kontribusi pesantren dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia dan berprestasi.

Habib Iye berharap agar pemerintah lebih fokus pada upaya peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan, termasuk pendidikan formal dan non-formal, serta menciptakan kebijakan yang mendukung keberagaman pendidikan di masyarakat.


(Fhirman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *