trimedianews.com – Bogor.Pernah nggak sih kalian main game dan tiba-tiba ngobrol sama orang dari negara lain, terus sadar, “Wow, kok kita bisa ngobrol sama mereka ya?” Padahal kita beda bahasa, beda budaya, dan bahkan mungkin hidup di benua yang berbeda.
Hal-hal seperti ini ternyata bukan kejadian yang langka terutama di Roblox, platform game yang digunakan jutaan anak muda dari berbagai penjuru dunia. Di dunia digital ini, kita bukan cuma sekadar bermain, tapi juga saling berbicara, berkolaborasi, dan berbagi pengalaman satu sama lain. Jadi, mungkin saja game ini tidak sesederhana yang kita kira. Siapa sangka Roblox yang penuh dengan tampilan colorful dan karakter lucu ternyata menyimpan potensi besar sebagai ruang pertemuan lintas budaya global.
Kalian sadar nggak? Sebelumnya saat kita mendengar kata diplomasi, yang terbayang mungkin adalah meja konferensi internasional, pembicaraan formal antarpejabat negara, pidato resmi, atau negosiasi politik yang kompleks. Namun, bentuk hubungan antarbangsa hari ini tidak lagi terbatas pada ruang-ruang resmi tersebut.
Interaksi global juga tumbuh dari interaksi sehari-hari antarindividu, termasuk dari aktivitas yang terasa sangat sederhana, seperti bermain game. Roblox menjadi contoh nyata bagaimana proses ini terjadi secara alami. Pemain bisa saling menyapa, bercanda, bekerja sama menyelesaikan quest, hingga mengatasi konflik kecil dalam permainan, yang secara tidak langsung mengajarkan empati, toleransi, bahkan sampai bagaimana kita memahami pola berpikir orang lain.
Game ini bukan cuma soal building, exploring, playing, ataupun winning, tapi juga soal connecting. Dunia virtual seperti Roblox menghilangkan batas-batas yang biasanya memisahkan kita dalam kehidupan nyata. Identitas sosial seperti status ekonomi, latar belakang budaya, dan asal negara tidak lagi menjadi batas yang kaku karena semua pemain hadir sebagai karakter yang setara. Ruang permainan ini menjadi forum terbuka bagi anak muda untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan bebas, lewat obrolan ringan dan kerja sama sederhana.
Tanpa kita disadari, terjadi pertukaran budaya yang tidak terasa seperti dipaksakan. Kita belajar menerima perbedaan bukan melalui teori, tapi dari pengalaman langsung yang menyenangkan. Ketika para pemain dari berbagai penjuru dunia saling berinteraksi dalam satu server, sebenarnya mereka sedang terlibat dalam bentuk hubungan transnasional, yaitu bentuk hubungan antarindividu lintas negara yang tidak dimediasi oleh negara. Meskipun terlihat sederhana, interaksi seperti ini membantu membangun rasa saling memahami, kedekatan emosional, dan penghargaan terhadap perbedaan, dimana semuanya merupakan inti dari hubungan internasional yang paling nyata dan manusiawi.
Anak SMA yang lagi mabar, mahasiswa seperti saya yang juga santai bermain selesai kuliah, sampai pemain kecil yang sekadar ikut server teman, semua ini membentuk jaringan interaksi global yang sederhana tapi bermakna.
Selain menjadi ruang pertemuan budaya, Roblox juga memperlihatkan bagaimana soft power bekerja dalam keseharian kita. Soft power adalah kemampuan mempengaruhi orang lain melalui daya Tarik, kedekatan, dan rasa suka, bukan melalui tekanan atau kekuatan. Ketika kita merasa nyaman bermain dengan orang dari negara lain, mulai memahami humor mereka, cara mereka bekerja sama, dan gaya mereka mengekspresikan diri, kita sebenarnya sedang membangun hubungan emosional yang positif. Soft power seperti ini dampaknya pelan, tapi kuat, Ia menumbuhkan pemahaman, kedekatan, dan rasa ingin menghargai dan menjaga hubungan baik antarbudaya. Menariknya, hal itu terjadi bukan melalui pidato politik atau sejenisnya, tetapi melalui momen kecil yang terlihat sepele, seperti bersama-sama menyelesaikan quest atau sekadar tertawa karena karakter kita jatuh di dalam map.
Roblox mengajarkan kita bahwa dunia global tidak selalu harus terasa rumit dan jauh. Dunia itu bisa hadir lewat layar kecil handphone kita, karakter lucu yang kita pilih, serta lewat ruang virtual tempat kita belajar memahami orang yang sebenarnya jauh. Dari obrolan ringan hingga saling menghargai perbedaan gaya bermain, semuanya menjadi pelajaran tentang bagaimana hidup dalam dunia yang beragam. Bahkan, bisa dibilang bahwa diplomasi yang selama ini kita pahami sebagai urusan negara ternyata bisa dimulai dari sesuatu yang sangat sederhana seperti kesediaan untuk bermain dan terhubung.
Karena itu, Roblox bisa dilihat sebagai ruang diplomasi kecil milik generasi muda, diplomasi yang berkembang bukan dari kesepakatan politik, tetapi diplomasi yang tumbuh dari rasa ingin berteman. Diplomasi yang lahir bukan dari forum resmi, tapi dimulai dari kalimat sesederhana “Ayo main bareng!” “Hey, join server aku.”
Jadi, lain kali kamu bermain game dan bertemu pemain dari negara lain, coba berhenti sebentar dan perhatikan. Mungkin kamu sedang melakukan sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar mabar. Mungkin kamu sedang membangun jembatan antarbudaya. Mungkin kamu sedang menjaga agar dunia tetap saling terhubung dan saling memahami.
Sumber Artikel :
Haura Zia Janna Fatima Siregar, Mahasiswi Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Dody)

