Hal tersebut mengakibatkan kekosongan kepemimpinan negara. Oleh karena itu, Presiden Sukarno memerintahkan Menteri Kemakmuran, Syafruddin Prawiranegara, untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatra Barat.
Deklarasi PDRI merupakan bukti ketangguhan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Selain itu, keberadaan PDRI juga memberikan sinyal kepada dunia bahwa Republik Indonesia masih tetap berdiri.
Mendengar catatan sejarah tersebut membuat generasi penerus menjadi kagum dan terinspirasi oleh dedikasi serta pengorbanan para pejuang bangsa.
“Peringatan Hari Bela Negara merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen kita bersama dalam menjaga dan memperkuat persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia,” ungkap Prabowo melalui amanatnya yang dibacakan Hanafi.
Dalam amanatnya, Prabowo menambahkan bahwa kontribusi nyata harus tercermin dalam berbagai aspek kehidupan guna mewujudkan Indonesia maju, baik dalam aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, teknologi, pertahanan, maupun keamanan.
Setiap individu memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks bela negara, terdapat nilai-nilai dasar, yaitu kesadaran berbangsa dan bernegara, cinta tanah air, Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara. Hal-hal tersebut menjadi landasan dalam membentuk mental dan fisik yang tangguh.
Perkembangan lingkungan strategis dan geopolitik terkini menunjukkan dinamika yang semakin kompleks. Kompetisi membawa dampak signifikan terhadap keamanan global, ketegangan antarnegara, pergeseran aliansi, dan meningkatnya persaingan untuk menguasai sumber daya strategis, yang telah menciptakan ketidakpastian.