trimedianews.com – Kota Bogor.Sungguh miris. Musibah jebolnya plafon Masjid Agung Kota Bogor, pada Kamis (01/08/2024) lalu, kini menjadi sorotan publik. Bangunan ibadah umat muslimĀ yang baru saja diresmikan empat bulan lalu tersebut, seakan tak bisa luput dari kisah – kisah pilunya.
Diketahui kejadian terjadi sebelum Maghrib saat Kota Bogor diguyur hujan deras. Dugaan plafon ambruk usai terdorong air hujan yang menggenang diatas plafon.
Bangunan yang memiliki lika liku masalah tersebut, tak usai juga berhenti dari masalah, paska diresmikannya. Pembangunan Masjid Agung Al ā Isra Kota Bogor, yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Bogor Tengah, Kota Bogor,
Terus terngiang sebuah sejarah panjang, kisah pedih pembangunan Masjid Agung yang dimulai sejak 2015 lalu, dengan bantuan Rp 50 Miliar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), hingga di tahun 2016 pembangunan terhenti lantaran dua kali mengalami gagal proses lelang proyek.
Lalu pada 2017 kembali proyek pembangunan dihentikan karena Inspektorat Jabar menemukan ketidaksesuaian proses pekerjaan dengan rencana awal pembangunan. Tidak kapok dan takut akan dosa bermain-main dengan tempat suci umat Islam tersebut, pada tahun 2018, pengerjaan kembali dilakukan Pemkot Bogor dengan anggaran Rp 8,6 Miliar. Entah kebetulan atau dosa besarnya, pengerjaan tersebut hanya menghasilkan bangunan fisik mencapai sekitar 65 persen saja.
Lanjut pada tahun 2019, Pemkot Bogor menyiapkan anggaran Rp15 miliar untuk pembangunan Masjid Agung Kota Bogor. Namun, Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan audit konstruksi Masjid Agung pada 2019 yang mengharuskan pembangunan dihentikan sementara.
Tak sampai disitu, tahun 2023 pun, anggaran tahap akhir pembangunan Masjid Agung, keluar dari uang rakyat sebesar Rp 33 Miliar. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto kala itu, mengatakan, pembangunan tahap akhir Masjid Agung Kota Bogor memakan anggaran Rp 33 miliar.
Kegiatan yang dimaksud, ialah penataan jalur pedestrian Pasar Kebon Kembang, Blok C dan D yang akan dimulai bulan depan dengan anggaran Rp 10 miliar. Selain itu, pembangunan trotoar di Jalan Nyi Raja Permas dengan anggaran Rp 6 miliar.
āJadi kawasan ini akan menjadi kawasan integrasi, yang bersih. Tidak ada pedagang kaki lima (PKL) di bulan Desember,ā kata Bima kala itu.
Masa itupun bukan tanpa masalah, proyek pembangunan Masjid Agung yang berlokasi tepatnya di sekitar kawasan Alun-alun Kota Bogor dipastikan molor atau tidak selesai di tahun 2023.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina bahwa dirinya menilai dalam pembangunan Masjid Agung pihak kontraktor tidak memiliki manajemen yang bagus.
āGa akan selesai tahun ini. Cuma saya harus dorong di sisa waktu 2023 ini. Untuk penyebabnya, ya karena manajemen mereka jelek,ā ucapnya saat itu.
Rena pun memastikan, kontraktor proyek pembangunan Masjid Agung ini akan terkena denda telat. Denda itu akan dihitung pada akhir tahun nanti dari progres yang sudah dicapai.
āKami maksimalkan sisa waktu. Kalau pun nanti ada tambahan waktu mereka mesti denda karena lewat tahun. Nanti kita hitung berapa ga selesainya. Kita pake sistem denda,ā katanya.
Sementara itu, bila menilik Laman LPSE proyek pembangunan Masjid Agung 2023 ini, menghabiskan anggaran APBD sebesar 33 Miliar. Proyek yang dimenangkan oleh PT Bumi Putri Selapari asal Sumatera Selatan.
Menyikapi hal tersebut Pengamat Publik Iswandi SH mengatakan, bersyukur Masjid Agung selesai juga, hal yang sangat dinantikan umat muslim Kota Bogor khususnya.
āDisisi lain kita harus ingat bagaimana perjalanan panjang permasalahan yang ada dalam proses pembangunannya,ā ungkap Iswandi kepada awak media, Kamis (28/03/2024) lalu.
Iswandi juga menyampaikan, sejak awal pembangunan tahun 2015, hingga hari ini peresmiannya, bisa kita analisa berapa ratus Miliar sudah anggaran untuk menyelesaikannya.
āYa menengok kembali ke belakang kronologis pembangunan Masjid Agung, bukan baik ā baik saja, banyak masalah yang terjadi. Namun hingga kini dosa itu tak pernah terungkap,ā ujar Iswandi.
Jadi, lanjut Iswandi, publik jangan terlalu senang juga dengan selesainya pembangunan Masjid Agung Kota Bogor, ingat ada dosa yang belum diungkap. Dan aparatur hukum harus tetap melihat kronoligis anggaran ratusan Miliar yang carut marut dalam pembangunan tersebut, harus diusut tuntas,ā pungkas Iswandi.
(Dody)