trimedianews.com – Jakarta.Dewan Pimpinan Pusat Front Persaudaraan Islam (DPP-FPI) mengeluarkan pernyataan sikap resmi menanggapi penyerangan yang dilakukan oleh gerombolan PWI LS terhadap acara keagamaan berupa Tabligh Akbar di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Kamis malam, 23 Juli 2025. Acara tersebut dihadiri oleh habib Riziq Syihab dan ribuan jamaah, termasuk ibu-ibu dan anak-anak.
Penyerangan yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB itu melibatkan penggunaan kayu, pentungan, bebatuan, dan senjata tajam, mengakibatkan tujuh warga terluka dan membahayakan keselamatan ribuan peserta pengajian.
Dalam surat pernyataan sikap nya DPP-FPI mengecam keras tindakan gerombolan PWI LS yang dinilai melawan hukum dan terencana secara sistematis. Pernyataan ini didasarkan pada adanya surat permohonan pengamanan pasukan dari PWI LS tertanggal 12 Juli 2025 yang memerintahkan upaya penyerangan dan provokasi terhadap acara Tabligh Akbar di Pemalang dan wilayah sekitarnya. Selain itu, surat instruksi provokatif dari PWI LS Pusat pada 16 Juli 2025 juga ditemukan yang meminta koordinasi untuk melancarkan aksi serupa di sejumlah daerah.


Dalam pernyataannya, DPP-FPI juga menyerukan kepada Presiden Republik Indonesia, Haji Prabowo Subianto, untuk mengambil langkah tegas dengan membubarkan ormas PWI LS serta memerintahkan aparat keamanan untuk menindak tegas pendukung dan pelaku penyerangan. DPP-FPI juga meminta agar oknum aparat yang terlibat dalam mendukung tindakan PWI LS diberikan sanksi sesuai hukum.
Dewan Pimpinan Pusat FPI menilai penyerangan ini bukan hanya serangan fisik, tetapi bagian dari upaya sistematis yang mengandung muatan rasial, fasis, dan diskriminatif yang berpotensi mengoyak persatuan nasional. Oleh sebab itu, DPP-FPI menuntut aparat penegak hukum untuk menangkap dan memproses pihak-pihak yang terlibat, termasuk pelaku intelektual di balik penyerangan dan provokasi tersebut.
DPP-FPI menyerukan persatuan umat Islam dan bangsa Indonesia untuk menolak keberadaan PWI LS yang dinilai mengancam kesatuan nasional, mengingat modus operandi mereka mengingatkan pada gerakan PKI yang pernah menyerang ulama dan kegiatan keagamaan.
Di akhir pernyataan, DPP-FPI mengajak seluruh kyai, habaib, ulama, dan tokoh Islam untuk memperkuat persaudaraan dan kewaspadaan demi menjaga umat Islam dari propaganda dan ancaman yang merongrong keutuhan bangsa.
Pernyataan sikap ini juga telah dikirimkan kepada sejumlah pejabat tinggi negara dan organisasi kemasyarakatan sebagai bentuk desakan agar segera diambil tindakan hukum dan langkah menjaga keutuhan NKRI.
(Fhirman)