Banner Donasi Pengembangan Media

Semarak ” Lebaran Jawara”, Kadispora Jabar : Budaya Perhatian Serius Pemerintah Di Tengah Moderenisasi

trimedianews.com – Bogor.Gelaran “Lebaran Jawara” yang di Kampung Silat Jampang di Zona Madina, Parung, Kabupaten Bogor, pada Minggu, (27/4/2025) menjadi momentum penting untuk memperkuat pelestarian budaya Nusantara, khususnya seni bela diri pencak silat. Acara ini dihadiri Kadispora Jawa Barat, Herry Antasari, yang mewakili Gubernur Jabar.

Herry mengaku mendapat tugas mendadak pagi itu untuk menghadiri acara sebagai bentuk perhatian serius pemerintah terhadap budaya daerah.

“Saya di sini mewakili Gubernur Jabar  yang memang sangat atensi pada budaya tradisi, terutama di tengah tantangan modernisasi saat ini,” ungkap Herry kepada awak media.

Herry yang pernah menjabat PLT Wali Kota Bogor tersebut, baru dua pekan menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jabar. Saat ini dirinya tengah mengidentifikasi upaya strategis agar seni bela diri pencak silat bisa lebih banyak hadir di sekolah-sekolah.

Herry menyoroti perlunya kolaborasi antara komunitas silat, pemerintah daerah, hingga pusat untuk menjaga warisan budaya ini.

” Ya apalagi Ketua Umum PB IPSI adalah Presiden Republik Indonesia. Ini momentum besar. Saya mengajak semua keluarga besar pencak silat memanfaatkan perhatian pemerintah ini untuk memperkuat tradisi,” ujarnya.

Acara “Lebaran Jawara” tahun ini diawali dengan Kirab Pusaka Nusantara dari Zona Madina menuju Telaga Kahuripan dan kembali lagi.

Di sela kirab, dilakukan simbolis penyerahan bingkisan kepada tokoh pelestari silat seperti Abah Karna dari PS Macan Betawi, Abah Hidayat dari PS Hawa Murni Indonesia, Abah Tata dari PS Kotek Bandul, dan Abah Tatang dari PS Danur Wenda.

Ketua Umum Kampung Silat Jampang, H. Daswara Sulanjana, dalam sambutannya menekankan pentingnya merawat berbagai aliran pencak silat, termasuk Serat Cimande, Cikalong, Syahbandar, hingga Betawi Jalan Enam.

Menurutnya, banyak budaya lokal di wilayah perbatasan Kabupaten Bogor yang belum tergarap optimal, padahal memiliki kekayaan luar biasa.

“Dulu saya waktu jadi Camat di Parung, budaya palang pintu itu sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kita harus dorong regulasi agar tradisi seperti ini terus lestari, jangan kalah dengan bela diri asing yang masuk ke sekolah-sekolah,” ungkap Daswara.

Acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni silat dari berbagai perguruan anggota Kampung Silat Jampang serta pemutaran video dokumenter tentang perjalanan Kampung Silat Jampang dalam melestarikan budaya.




(Dody)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *