trimedianews.com – Kota Bogor.Suasana khidmat terasa di aula Kantor PCNU Kota Bogor. Puluhan anggota Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) bersama Barisan Ansor Serbaguna (Banser) duduk bersila, melantunkan dzikir dan doa bersama. Kegiatan mujahadah ini digelar sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Ketua GP Ansor Kota Bogor, Ahmad Irfan, menegaskan bahwa kemerdekaan tidak bisa dilepaskan dari peran para pahlawan dan ulama. Karena itu, Ansor dan Banser menurutnya harus senantiasa mendoakan mereka.
“Sahabat Ansor dan Banser harus selalu mendoakan para pejuang. Ke depan, kita juga dituntut kompak menjaga agama sekaligus mempertahankan NKRI,” ujar Irfan, Selasa 19 Agustus 2025.
Selepas doa bersama, rombongan melanjutkan ziarah ke makam sejumlah ulama besar di Bogor. Mereka mendatangi maqbaroh Mama Falak KH TB Muhammad Falak di Pagentongan, lalu ke Keramat Empang, hingga pusara Mama Bakom KH TB Asy’ari bin Mama Kalif Bakom.
Rangkaian ziarah ditutup dengan kunjungan silaturahmi ke kediaman ulama sepuh Bakom, KH TB Kholidi atau yang akrab disapa Abah Oyid. Dalam pertemuan singkat namun penuh makna itu, Abah Oyid menitipkan pesan agar kader Ansor dan Banser senantiasa menjaga keseimbangan dalam berjuang.
“Ansor dan Banser jangan terlalu lemah. Kalau lemah, diinjak orang. Tapi jangan juga terlalu keras, bisa dipatahkan,” ujarnya memberikan nasihat.
Menurut Abah Oyid, inti dari perjuangan adalah menjaga kebenaran. “Sebab tujuan kita adalah selamat dunia dan akhirat,” tambahnya.
Bagi GP Ansor Kota Bogor, doa, ziarah, dan wejangan para ulama bukan sekadar ritual tradisi. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi bentuk peneguhan komitmen: merawat warisan spiritual sekaligus meneruskan semangat para pahlawan dan ulama dalam menjaga agama, bangsa, dan negara.
(Wawan.S)