Banner Donasi Pengembangan Media

Penyegelan SPBU di Bogor: Pengelola Diduga Curangi Takaran BBM Secara Digital

Penyegelan mesin anjungan bahan bakar oleh petugas, Rabu (19/3/2024)

trimedianews.com – Kab.Bogor.Menteri Perdagangan Budi Santoso bersama Dirtipiter Mabes Polri melakukan penyegelan sebuah SPBU di ruas Jalan Alternatif Sentul, Desa Cijujung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Penyegelan dilakukan setelah ditemukan indikasi kecurangan pihak pengelola SPBU dengan mengurangi takaran BBM secara digital.

Petugas langsung menyegel empat mesin anjungan yang digunakan di lokasi tersebut, yang disaksikan oleh Mentri Budi Santoso dan Dirtipiter Mabes Polri Brigjen Nunung Saifudin di lokasi.

Kecurangan takaran tersebut, bahwa pihak pengelola memasang perangkat khusus ke dalam jaringan kabel dispenser yang dikendalikan dari ruang kontrol dan hp. Dari perangkat ini pelaku bisa mengendalikan takaran BBM yang dijual kepada pelanggan.

“Jadi kecurangan dan pengurangan yang dilakukan sekitar empat persen. Setiap 20 liter BBM itu bisa berkurang sekitar 650 sampai 750 ml. Akibatnya  pengelola berpeluang meraup untung hingga Rp 4 miliar/tahun,” kata Mendag Budi, Rabu 19 Maret 2025.

Ditempat yang sama, Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Pol Nunung Syaifuddin menjelaskan penyegelan ini berawal dari aduan warga yang merasa dirugikan atas praktek pengusaha tesebut.

Modus yang dilakukan pengelola SPBU dengan mempengaruhi perputaran mesin pompa. Pengelola memasangkan kabel tambahan berjenis kabel data di dalam blok kabel arus dalam mesin dispenser. Kabel ini kemudian disambungkan ke dalam sebuah alat pengendali yang terhubung secara digital ke hp pengelola.

“Tersambung pada alat listrik dan pada seperangkat modul yang terdiri dari sebuah mini smart switch, satu buah PCB dan, serta dua buah relay, yang merupakan kategori alat lainnya sebagai tambahan,” kata Nunung.

Pengelola pun bisa mengatur keluaran BBM yang bisa dikendalikan melalui smartphone. Umumnya volume BBM yang keluar dari dispenser terdapat kekurangan minimal 600 mililiter sampai dengan 840 miiliter per 20 liter.

Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa kabel tambahan berjenis kabel data, 1 buah mini smart switcth, 1 pcb, 2 relay dan 4 dispenser. Juga 8 orang saksi yang diperiksa, satu saksi ahli dari pengawas Metrologi Kemendag serta Pertamina Bogor.

“Dan pihak SPBU antara lain Husni Zaini Harun selaku pengawas, Ahmad Soimi sebagai pengawas lapangan, M. Agung operator, Agung S. operator, Mariono operator dan Ayi Utari operator,” pungkas dia.

(Wawan.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *